Label

Rabu, 10 Juni 2009

‘Topeng Lentur’ Bukti Keseriusan dalam Berkesenian


Oleh: Phie2t

Satu lagi eksistensi teater di Sumatera terlihat dengan adanya Teater Topeng Lentur (Sumatera Selatan). Teater ini masih terbilang baru dalam kegiatan berkesenian. Dengan digawangi oleh Ical Wrisaba (Sutradara), Liza dan Mona (Aktor) teater Topeng Lentur optimis bisa tampil di STSI Padangpanjang untuk memenuhi undangan panitia PAT III dengan membawa pementasan ‘Introgasi Rahim’ karya/sutradara Ical W.
‘Walau masih belum apa-apa, kami sangat bangga punya kesempatan bisa pentas di STSI Padangpanjang’, ungkap Ical W pada sesi diskusi setelah pementasan (Minggu, 28 Januari 2008 di Gedung Pertunjukan Hoerijah Adam STSI Padangpanjang). Kali ini Topeng Lentur memproduksi sebuah pementasan teater yang meminjam spirit teater tutur Ande-Ande (Sumatera Selatan). Dari segi visual tentunya kita sebagai penonton tidak akan menemukan teater tutur itu secara utuh, namun dari segi musik kita bisa merasakannya. Musik yang kebetulan digarap oleh Ical sendiri ternyata dapat menghantarkan penonton pada alur cerita. Ditambah lagi ada adegan yang diisi dendang beberapa bait puisi. Hal ini mampu menambahkan nilai estetika panggung yang coba ditonjolkan oleh sang sutradara.
‘Introgasi Rahim’ bercerita tentang seorang perempuan tua yang semasa muda telah ternoda kesuciannya oleh nafsu seorang pria. Hidupnya seakan penuh dengan malapetaka yang diberikan Tuhan atas perbuatan yang dialaminya. Ia hidup dengan kesunyian dan kehancuran bathin. Hadir seorang anak perempuan yang lahir dari rahim yang tidak dikehendaki itu membuatnya merasa terjepit oleh keadaan. Dendam dan amarah masa lalu yang membuatnya tak bisa membendung segalanya hingga membunuh anak tersebut adalah sebuah jalan pintas yang sangat bijak.
Sepintas lalu karya Ical ini memang tidak ada apanya, tetapi kemasan yang rapih, keseriusan garapan estetika panggung membuat karya ini menjadi sesuatu yang menarik dan bisa dinikmati oleh penonton. Penonton tak perlu mengernyitkan kening di saat menonton seperti pada beberapa pementasan sebelumnya. Apalagi tema cerita yang merupakan realita hari ini disuguhkan dengan sangat dramatis oleh sutradara.
Ical mampu menyikapi realita hari ini yang dihadapi oleh beberapa kaum wanita yang kurang beruntung dalam kehidupannya. Setidaknya karya Ical ini mampu memberikan pesan moral yang sangat berarti bagi kita semua, bagaimana tidak? Perempuan yang kita panggil ibu ternyata tega membunuh anaknya sendiri demi keegoisan dendamnya terhadap takdir tuhan.
Secara visual dan konsep garapan, pementasan ‘Introgasi Rahim’ karya sutradara Ical W tergolong sukses. Sambutan dan teriakan salut bertaburan setelah pementasannya berlangsung. Namun ada beberapa point penting yang harus diingat Ical sebagai seorang sutradara muda berbakat, bahwa sebuah kearifan dalam mencerna saran dan kritikan dari berbagai pihak merupakan modal penting dalam berkesenian. Walaupun tidak semua saran dan kritikan itu dapat kita terima sebagai sebuah hal yang positif.
Sukses untuk teater Topeng Lentur dengan segenap personilnya. Walau bukan berasal dari institusi seni, mereka tetap optimis bahwa pengalaman juga bisa menentukan seseorang berhasil bukan latar belakang pendidikannya saja. Mereka mapu membuktikan keseriusan dalam berkesenian. Salut!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar