Label

Senin, 01 November 2010

Mentawai; You are not a lone!


Oleh: Liza
Seperti tak ingin ketinggalan untuk berduka, Pekanbaru dalam pengamatan terasa sangat dingin dan cuaca sangat tidak bersahabat. Namun hal ini tak menyurutkan keinginan untuk tetap beraktivitas. Pekanbaru pada malam hari adalah sebuah gairah kehidupan yang tak akan pernah selesai, begitu juga dengan kecemasan dan keprihatinan beberapa kalangan peduli bencana Mentawai dan Jogjakarta. Minggu sore (31/10/10) tepat pukul 16.00 wib di pelataran parkir depan Purna MTQ Bandar Serai (Seni Raja Ali) Pekanbaru, beberapa event organize di Pekanbaru seperti Xcom, Mara dan yang lainnya menyuguhkan konsep acara yang bertema “ Mentawai; you are not alone” sebagai bentuk penggalangan solidaritas yang tinggi bagi para korban bencana Mentawai.
Berbagai bentuk pertunjukan seni yang digelar untuk menyemarakkan kegiatan sosial ini, di antaranya ensamble strings dari penggiat seni musik AKMR (Akademi Kesenian Melayu Riau), performance band dan pertunjukan teater. Sebuah pertunjukan teater eksplorasi yang berjudul Warning (karya Husin, S.Sn) menjadi pilihan mereka. Teater yang berdurasi lebih kurang satu jam ini menjadi penutup yang sangat apresiatif bagi para pengunjung atau penonton yang sempat menikmati saat itu.
Karya Warning ini pernah dipentaskan beberapa saat yang lalu di salah satu event temu teater remaja di Kota Bogor, Jawa Barat (23/10/10). Dengan konsep teater eksplorasi, sang penulis naskah sekaligus sutradaranya ini menyatakan bentuk kepedulian dan kritik sosial terhadap persoalan alam, manusia dan ketidakseimbangannya melalui pencarian ide dan simbol gerak yang mewakili jeritan dan sumpah serapah alam terhadap manusia.
Seperti salah satu dendang dialog yang cukup menarik bahwa alam menyumpahi manusia yang tak lagi menghadirkan keseimbangan dalam kehidupan. Manusia sibuk dengan permasalahan yang semakin hari semakin komplit. Mulai dari ilegal logging, eksploitasi hutan dan lain sebagainya. Berangkat dari permasalahan inilah kesedihan Indonesia terhadap Mentawai dicoba untuk alirkan energi positifnya. Berkaca dari pengalaman yang tengah terjadi, seharusnya cobaan ini menjadi cambuk bagi setiap Kita yang berpikir bahwa bencana itu dari Kita, oleh Kita dan untuk Kita.
Tepat pukul 22.30 wib, Karya Warning mengantar penonton semakin peka terhadap kondisi alam hari ini. Setidaknya sang sutradara mengajak Kita merefleksi beberapa diri, bahwa Peduli Mentawai dan Jogjakarta tidak hanya sekedar wisata bencana namum lebih dari itu.