Label

Minggu, 07 Juni 2009

Catatan Proses Latihan WARNING


Pasca pelatihan beberapa basic teater, diantaranya adalah Managemen, Penyutradaraan, dan Artistik oleh Teater Satu Lampung bekerjasama dengan Hivos sebagai fasilitator dalam event Jaringan Tetaer Sumatera (JTS) pada Januari 2009. Kami (Teater Lorong), membawa banyak pengalaman ataupun ilmu yang nantinya dapat diaplikasikan lewat sebuah pementasan pada bulan Mei ini. Setibanya di daerah (Padangpanjang), kami dihadapkan oleh kegiatan perkuliahan kawan-kawan yang sangat padat sehingga membuat kami harus mengalah dengan keadaan. Jadi, selama satu bulan tidak membicarakan ataupun sosiallisasi tentang kegiatan JTS. Sebulan setelah itu tepatnya bulan Maret, melihat kegiatan kawan-kawan sudah mulai longgar, Sosialisasi dan Konsolidasipun dilakukan. Setelah itu, berlanjut pada pembicaraan ataupun diskusi tentang apa yang akan dibawakan pada pementasan bulan Mei. Kemudian, tak tertinggal pula. Orang-orang diluar Komunitaspun, terlibat dalam diskusi dan sharing untuk menentukan konsep dan bentuk pementasan.
Berawal dari apa yang selama ini kami pikirkan, kemudian kami wujudkan lewat media performance art yang bersentuhan dengan ruang-ruang public, namun hanya berkonsentrasi dan hanya berkutat pada persoalan alam dan lingkungan yang semakin hari semakin memprihatinkan. Dari konsentarsi itu, kamipun harus menjemput kembali emosi-emosi jalanan (ruang public) untuk membangkitkan kembali rasa progresitas dan semangat kebersamaan. Setelah semangat itu didapatkan, team produksi dan artistikpun ditentukan.
Kamis, 12 Maret 2009 latihan awal dimulai. Pada latihan pertama, menggunakan metode eksplorasi gerak. Dua orang pemain (Hasan dan Pendi) bergerak dibawah pohon besar, pilihan pohon, agar merasakan kesuburan alam yang kita miliki. Tiba-tiba yang satunya menaiki pohon, kemudian bergerak dan mengeksplor tubuh. Dari latihan pertama, dua orang pemain belum menemukan penjelasan atas tubuh dan belum dapat merasakan pohon di luar tubuh atau pohon di dalam tubuh. Hanya satu kali latihan, proses terhenti yang diakibat oleh pemain mengundurkan diri dengan alasan harus konsentrasi dengan Tugas Akhir. Dari situ, kita dengan cepat mencari solusi. Agar proses tidak menjadi terganggu, dengan mengganti pemain. Pada eksplorasi yang kedua, eksplorasi gerak dilakukan oleh Hasan dan Husin, disela mengeksplor gerak satu orang pemain (Husin) memutuskan emosi dan keluar tiba-tiba. Setelah usai latihan, kita kembali berdiskusi dan mengevaluasi apa yang dilihat dan dirasakan dari hasil latihan. Dari proses latihan eksplorasi tidak adanya kejelasan tokoh, maksudnya apa mewakili siapa, siapa mewakili apa tidak ada kejelasan.
Dari ketidakjelasan itu, akhirnya kami memutuskan untuk mencoba membuat draf naskah agar eksplorasi gerak yang dilakukan tidak kehilangan struktur. Dalam waktu lebih dari satu bulan, naskahpun dapat diselesaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar