Oleh: Husin
“Tapi dokter itu menyembuhkan orang sakit. Tidak
membuat orang menjadi sakit.” Potongan dialog Dokter yang diperankan
oleh Reza dalam lakon OPERASI Karya: Putu Wijaya membuat orang menjadi
berpikir, karena Dokter dibuat menjadi bingung pada saat ada pasien
yang meminta kepadanya untuk dioperasi wajah menjadi jelek.
Pementasan Tugas Akhir Mahasiswa D3 Jurusan Teater
Seni dan Film, 03 Februari 2013, 20.00 WIB, digarap oleh Jusnita selaku
Sutradara dan yang teruji. Pada bagian eksposisi diawali oleh music,
kemudian lampu fade in. di atas panggung terlihat beberapa pasien sedang
menunggu panggilan untuk memasuki ruang rawat. Asisten Dokter I (Lani
Novita) memanggil Pasien III (Tigo Imnuari) berjalan dengan kaki sebelah
kanannya pincang, memasuki ruang rawat. Tidak lama kemudian kakinya
sembuh, dengan senangnya ia menari-menari lalu keluar panngung. Selanjutnya
Asdok I memanggil Pasien II (Nur Azizah). Pasien II berjalan bungkuk
sangat pelan sekali memasuki ruang rawat dengan memegang tongkat di
tangan sebelah kanannya, hal ini disebabkan oleh usianya yang sudah
tua. Tidak lama kemudian Pasien II keluar dari ruang rawat dengan sangat
kuat sekali, lalu ia berputar-putar sambil keluar panggung dengan sangat
cepat sekali. Pasien IV sangat senang sekali saat namanya dipanggil
oleh Asdok I, lalu Pasien IV berjalan seperti orang cacat mental memasuki
ruang rawat. Tidak lama kemudian ia keluar dengan bahagia, sambil melompat-lompat
meninggalkan panggung.
Di atas panggung terlihat satu orang Pasien lagi,
Pasien I (M. Hafi Ansori) terlihat sangat gelisah menunggu, ia sangat
kesal sekali Asdok I tidak juga memanggil-manggil namanya. Ruang tunggu
pasien terasa sangat sepi sekali, Asdok I sudah tidak ada lagi di meja
receptionist. Tinggal Pasien I seorang diri di ruang tunggu. Setelah
kelelahan menunggu, ia tertidur di bangku. Di dalam tidurnya lampu mulai
redup dan cahaya berganti berwarna biru, perlahan masuk sepasang penari.
Penari I (Afdal Arta) dan Penari II (Teni Yusrizal) menarikan tarian
dansa mengikuti irama music. Pada saat tarian berlangsung, Dokter (Reza
Akmal) keluar dari ruang rawat, ia kaget melihat Pasien I sedang asyik
tertidur, dengan berat hati Dokter berusaha untuk membangunkannya. Pasien
I terbangun bersamaan dengan keluarnya sepasang penari, lampu kembali
general. Pasien I sangat senang sekali melihat Dokter, pada bagian inilah
muncul konflik.
Pasien I meminta kepada Dokter untuk mengoperasi
wajahnya dirubah menjadi jelek, karena baginya wajah jelek bisa membuatnya
menjadi terkenal. Sontak Dokter kaget mendengarkan permintaan Pasien
I, karena selama ini tidak ada orang yang meminta permintaan aneh seperti
itu. Baginya, pekerjaan Dokter menyembuhkan orang sakit, bukan membuat
orang menjadi sakit. Perdebatan terjadi antara mereka, sampai pada akhirnya
Dokter mengikuti permintaan Pasien I setelah merubah permintaannya untuk
mengoperasi wajahnya setelah Pasien I merusak wajahnya dan meminta Dokter
untuk mengembalikannya seperti semula.
Dilihat dari persoalan dan penokohan dari naskah
lakon Putu Wijaya ini, mengingankan penonton bisa tertawa dengan persolan
yang dihadapi oleh tokoh. Namun yang dilakukan oleh aktor malah menjadikan
permainan terlalu over, hal ini disebabkan oleh sutradara terlalu menata
bentuk, sehingga aktor tidak mampu memainkan tubuh yang cair dan dialog
yang lebih natural.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar