Label

Kamis, 18 Juli 2013

Jusnita di'OPERASI' Oleh Putu Wijaya

Oleh: Husin
 “Tapi dokter itu menyembuhkan orang sakit. Tidak membuat orang menjadi sakit.” Potongan dialog Dokter yang diperankan oleh Reza dalam lakon OPERASI Karya: Putu Wijaya membuat orang menjadi berpikir, karena Dokter dibuat menjadi bingung pada saat ada pasien yang meminta kepadanya untuk dioperasi wajah menjadi jelek.
Pementasan Tugas Akhir Mahasiswa D3 Jurusan Teater Seni dan Film, 03 Februari 2013, 20.00 WIB, digarap oleh Jusnita selaku Sutradara dan yang teruji. Pada bagian eksposisi diawali oleh music, kemudian lampu fade in. di atas panggung terlihat beberapa pasien sedang menunggu panggilan untuk memasuki ruang rawat. Asisten Dokter I (Lani Novita) memanggil Pasien III (Tigo Imnuari) berjalan dengan kaki sebelah kanannya pincang, memasuki ruang rawat. Tidak lama kemudian kakinya sembuh, dengan senangnya ia menari-menari lalu keluar panngung. Selanjutnya Asdok I memanggil Pasien II (Nur Azizah). Pasien II berjalan bungkuk sangat pelan sekali memasuki ruang rawat dengan memegang tongkat di tangan sebelah kanannya, hal ini disebabkan oleh usianya yang sudah tua. Tidak lama kemudian Pasien II keluar dari ruang rawat dengan sangat kuat sekali, lalu ia berputar-putar sambil keluar panggung dengan sangat cepat sekali. Pasien IV sangat senang sekali saat namanya dipanggil oleh Asdok I, lalu Pasien IV berjalan seperti orang cacat mental memasuki ruang rawat. Tidak lama kemudian ia keluar dengan bahagia, sambil melompat-lompat meninggalkan panggung.
Di atas panggung terlihat satu orang Pasien lagi, Pasien I (M. Hafi Ansori) terlihat sangat gelisah menunggu, ia sangat kesal sekali Asdok I tidak juga memanggil-manggil namanya. Ruang tunggu pasien terasa sangat sepi sekali, Asdok I sudah tidak ada lagi di meja receptionist. Tinggal Pasien I seorang diri di ruang tunggu. Setelah kelelahan menunggu, ia tertidur di bangku. Di dalam tidurnya lampu mulai redup dan cahaya berganti berwarna biru, perlahan masuk sepasang penari. Penari I (Afdal Arta) dan Penari II (Teni Yusrizal) menarikan tarian dansa mengikuti irama music. Pada saat tarian berlangsung, Dokter (Reza Akmal) keluar dari ruang rawat, ia kaget melihat Pasien I sedang asyik tertidur, dengan berat hati Dokter berusaha untuk membangunkannya. Pasien I terbangun bersamaan dengan keluarnya sepasang penari, lampu kembali general. Pasien I sangat senang sekali melihat Dokter, pada bagian inilah muncul konflik.
Pasien I meminta kepada Dokter untuk mengoperasi wajahnya dirubah menjadi jelek, karena baginya wajah jelek bisa membuatnya menjadi terkenal. Sontak Dokter kaget mendengarkan permintaan Pasien I, karena selama ini tidak ada orang yang meminta permintaan aneh seperti itu. Baginya, pekerjaan Dokter menyembuhkan orang sakit, bukan membuat orang menjadi sakit. Perdebatan terjadi antara mereka, sampai pada akhirnya Dokter mengikuti permintaan Pasien I setelah merubah permintaannya untuk mengoperasi wajahnya setelah Pasien I merusak wajahnya dan meminta Dokter untuk mengembalikannya seperti semula.
Dilihat dari persoalan dan penokohan dari naskah lakon Putu Wijaya ini, mengingankan penonton bisa tertawa dengan persolan yang dihadapi oleh tokoh. Namun yang dilakukan oleh aktor malah menjadikan permainan terlalu over, hal ini disebabkan oleh sutradara terlalu menata bentuk, sehingga aktor tidak mampu memainkan tubuh yang cair dan dialog yang lebih natural.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar