Sebelum aku meninggalkan kota yang penuh kemunafikan yang Dihuni oleh bibir-bibir yang memperlihatkan kilauan gigi putih bersih
bertebaran kemana-mana, menyinggahi setiap sepasang mata yang kebetulan berselisih
Maka aku titipkan kemarahan ini
Hati mereka berbau busuk
Sebusuk bangkai anjing-anjing mereka yang telah mati
Diracuni teman bahkan sahabat-sahabat mereka
Saling mengobar fitnah tentang kami yang menompang sementara
Pintu digedor tanpa mengucapkan salam
Saat kami pergi entah kedunia mana
Mereka tenggelamkan keramahan dalam-dalam
Mereka bangkitkan kemarahan tinggi-tingi
Sehingga kami hanya mampu tuk menundukkan kepala
Seakan kesalahan terbesar telah dilakukan
Kami tak pernah minta izin tuk tinggal
Tak melapor dan memberikan laporan
Kami tak memilki identitas bersurat
Tak punya tanda dan penanda
Anjing
Kami tak diharapkan
Babi
Mereka hanya minta dihargai
Taik
Mereka hanya ingin dihormati
Pret
Ingin diketahui bahwa dubur mereka masih bernafas
Lorong, 06 Desember 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar