Label

Rabu, 13 Mei 2009

Kenyamanan Perang

Aku berlindung diatas atap rumah, sambil terus mendengarkan sura besi menggilas jalan aspal
Aku mendengar dan merasakan para tentara mencari anak laki-laki
Para ibu menangis meneriaki tentara yang membawa paksa anak-anak mereka
Bajingan, para tentara bekerja untuk melindungi Negara dan rakyatnya, bukan memerangi
Ibuku dan ibu yang lainnya sambil terus menangis

Dikejahuan dan diseberang jalan sana, aku melihat tank-tank berbaris memasuki jalan raya
Laras canonnya yang panjang menunjuk ke depan, tepat kearahku
Gerombolan tentara semakin ramai turun dari truk-truk dan pesawat hercules, mereka bergerak dengan cepat
Moncong canon semakin dekan denganku
Aku dapat melihat paling tidak ada puluhan tank, aku tetap bersembunyi
Dari kejahuan suara ledakan sudah mulai terdengar, kemudian terdengar jeritan kesakitan
Berhentilah… berhentilah… sudah banyak nyawa terbuang dengan sia-sia…

Aku merasakan getaran bumi
Dijalan aku mulai melambaikan kedua tangan
Orang-orang terus menjerit
Aku mersakan getaran, kemarahan yang mendidih, kemurkaan yang hebat
Aku tetap berdiri dan tak berbuat apa-apa apa yang aku perbuat..!
Aku ingin mereka membunuhku seperti mereka juga membunuh yang lainnya, tanpa alasan, tanpa perasaan.

Kini aku berlari mengejar tank-tank yang terus menggilas bangkai-bangkai yang semakin berserakan
Posisiku kini berada tepat didepan moncong laras canon tank-tank sepuluh kali lipat lebih besar dari rumahku

Kini aku merasakan kenyamanan yang belum pernah aku rasakan, setelah terdengar ledakan yang sangat dahsyat

Lorong, November 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar