Label

Selasa, 24 Februari 2009

UNSRI-STSI Padangpanjang Tukar Seni

Universitas Sriwijaya (Unsri) dan Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Padangpanjang mengadakan pertukaran dan dialog seni di Gedung Teater Kampus Unsri, Inderalaya, Organ Ilir, pekan lalu. Kegiatan ini diprakarsai oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Teater Garda Anak Bangsa Indonesia (Gabi)’ 91 Unsri dan Tetaer Lorong STSI Padangpanjang.
Dalam kesempatan pertukaran seni, Teater Gabi Unsri menampilkan pementasan teater yang berjudul “Interogasi Rahim” karya Muhammad Yunus, sedangkan Teater Lorong STSI Padangpanjang menampilkan “Nyanyian Angsa” karya Anton Chekov. Penampilan kedua pementasan sendiri disaksikan sekitar 300 penonton yang berasal dari mahasiswa, pelajar dan undangan.
“Kepada para penonton yang ingin menyaksikan pementasan diharuskan membeli tiket seharga Rp4.000 yang berlaku untuk dua orang. Tiket ini menurut kami sangat murah mengingat ada dua pementasan yang ditawarkan, yang mana salah satunya berasal dari luar sumsel,” kata ketua pelaksana Wahdaniah kepada Berita Pagi.
Sebagai pembuka pementasan tampil terlebih dahulu Teater Gabi Unsri dengan naskah “Interogasi Rahim”. Mulai dari awal penampilan, grup teater kampus yang berdiri sejak 1991 ini langsung mengajak penonton memasuki konflik aneh yang terjadi dalam sebuah keluarga.
Diceritakan, ada seorang aktivis perempuan, Dewi Mahesa yang diperankan (Silvi). Dalam kehidupan sehari-harinya, Dewi Mahesa sangat menentang adanya poligami di masyarakat. Tetapi, pada kenyataannya Dewi ternyata dipoligami oleh kakek buyutnya sendiri, Pralingga (Agus) yang sebelumnya telah menikahi kedua ibunya, Rahima (Eka) dan Rotiba (Neni).
Berbeda dengan Teater Gabi Unsri yang menampilkan naskah hasil karya anggotanya sendiri, Teater Lorong STSI Padangpanjang menyuguhkan karya dari pujangga besar Rusia, Anton Chekov berjudul “Nyanyian Angsa”. Naskah ini menceritakan dua orang actor Svietlovdoff (Adri) dan Ivanitch (Roni) yang meratapi nasib karena sudah menginjak masa tua, sehingga kurang memperoleh perhatian lagi dari masyarakat.
“Kami sangat senang dengan adanya pertukaran seni ini dan berharap terus berkelanjutan. Siapa tahu di lain waktu giliran Teater Gabi unsri yang secara khusus datang ke STSI Padangpanjang,” kata sutradara dari STSI Padangpanjang, Husin.
Setelah kedua kelompok menampilkan pementasan teater, acara selanjutnya disambung dengan dialog seni membahas perkembangan teater di masing-masing kampus dan daerah. Dialog sendiri berlangsung dalam suasana penuh keakraban, karena banyak disertai canda tawa. (ron)

Tulisan ini diambil dari Berita Pagi Palembang. Rabu, 02 April 2008.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar